Sebuah Persembahan
Kupetik setangkai kembang
dari taman peradaban;
kembang idaman setiap insan
Akan Kuukir sebentuk jembangan
dari tiga warna tanah liat saripati alam
dan dua puluh unsur jati diri kehidupan
serta ratusan aksesoris dambaan.
Setangkai kembang idaman
pada jembangan kemuliaan
dan seribu resep panduan perjalanan
untukmu kekasihku sepanjang zaman
Yogyakarta, 19 Okt. 2008
Semesta Kasih Sayang
Hendak kaubawa ke mana
madu cinta kita
kekasihku?
Di sana sudah terserak
pasar cinta rasa tawar
tercemar jamur hitam beracun
tercampur madat dan nafsu syahwat
Di sini
kekasihku
Ada susu murni warisan para nabi
Mari kita teguk selagi pagi
Nanti siang akan kita santap hidangan keabadian
yang kita olah dengan resep pemilik cita rasa sejati
Nanti petang akan kita petik buah ranum kasih sayang
dan kita nikmati sampai malam.
Niscaya kita akan lelap dalam dekapan malam
ditemani cemerlang bintang-bintang
diselimuti terang bulan.
Esok pagi kita bangun kembali hari yang dinanti
dan nikmati madu cinta
abadi.
Yogyakarta, 19 Oktober 2008
Nasihat Cinta
Maafkanlah
Kekasih
Aku hanya bisa berbagi secuil cinta denganmu
sisa berbagi dengan saudara kita
Karena hanya itu yang aku punya.
Berbahagialah
Sayang
Akan kita dapatkan beribu cinta saudara kita
Maka berkembanglah cinta kita.
Bersyukurlah
Wahai permata alam
Karena akan selalu kita nikmati cinta sejati
Karunia Ilahi warisan Sang Nabi
Maka utuhlah cinta kita.
Dan di nanti suatu masa
kita akan benar-benar bercinta
di rumah yang kita idamkan
tanpa letih dan penghabisan.
Yogyakarta, 19 Oktober 2008
Kutitipkan Kepadamu
Kutitipkan dua tunas bunga kasih sayang kita
kepadamu.
Bekas pacarku.
Siramilah senantiasa dengan kasih sayang
Agar mereka tumbuh berkembang.
Semprotkanlah kepada mereka obat kelembutan
agar mereka tumbuh menjadi penyayang.
Taburkanlah kepada mereka pupuk jati diri
agar mereka menjelma menjadi pribadi yang mumpuni
Kuamanatkan mereka kepadamu
Jagalah mereka dari gulma penggangu
Dan hama terhina.
agar mereka tumbuh sempurna
tanpa cela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar