Minggu, 25 Januari 2009

Napas Cinta dalam Puisi



Sebuah Persembahan



Kupetik setangkai kembang

dari taman peradaban;

kembang idaman setiap insan

Akan Kuukir sebentuk jembangan

dari tiga warna tanah liat saripati alam

dan dua puluh unsur jati diri kehidupan

serta ratusan aksesoris dambaan.

Setangkai kembang idaman

pada jembangan kemuliaan

dan seribu resep panduan perjalanan

untukmu kekasihku sepanjang zaman

Yogyakarta, 19 Okt. 2008






Semesta Kasih Sayang



Hendak kaubawa ke mana

madu cinta kita

kekasihku?

Di sana sudah terserak

pasar cinta rasa tawar

tercemar jamur hitam beracun

tercampur madat dan nafsu syahwat

Di sini

kekasihku

Ada susu murni warisan para nabi

Mari kita teguk selagi pagi

Nanti siang akan kita santap hidangan keabadian

yang kita olah dengan resep pemilik cita rasa sejati

Nanti petang akan kita petik buah ranum kasih sayang

dan kita nikmati sampai malam.

Niscaya kita akan lelap dalam dekapan malam

ditemani cemerlang bintang-bintang

diselimuti terang bulan.

Esok pagi kita bangun kembali hari yang dinanti

dan nikmati madu cinta

abadi.



Yogyakarta, 19 Oktober 2008










Nasihat Cinta



Maafkanlah

Kekasih

Aku hanya bisa berbagi secuil cinta denganmu

sisa berbagi dengan saudara kita

Karena hanya itu yang aku punya.

Berbahagialah

Sayang

Akan kita dapatkan beribu cinta saudara kita

Maka berkembanglah cinta kita.

Bersyukurlah

Wahai permata alam

Karena akan selalu kita nikmati cinta sejati

Karunia Ilahi warisan Sang Nabi

Maka utuhlah cinta kita.

Dan di nanti suatu masa

kita akan benar-benar bercinta

di rumah yang kita idamkan

tanpa letih dan penghabisan.


Yogyakarta, 19 Oktober 2008







Kutitipkan Kepadamu



Kutitipkan dua tunas bunga kasih sayang kita

kepadamu.

Bekas pacarku.

Siramilah senantiasa dengan kasih sayang

Agar mereka tumbuh berkembang.

Semprotkanlah kepada mereka obat kelembutan

agar mereka tumbuh menjadi penyayang.

Taburkanlah kepada mereka pupuk jati diri

agar mereka menjelma menjadi pribadi yang mumpuni

Kuamanatkan mereka kepadamu

Jagalah mereka dari gulma penggangu

Dan hama terhina.

agar mereka tumbuh sempurna

tanpa cela.



Yogyakarta, Oktober 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar